Logo bukan sekadar identitas sebuah perusahaan otomotif. Di balik itu semua, ada filosofi hingga sejarah dari perusahaan, termasuk logo Bentley. Logo Bentley bahkan bukan sekadar lambang, tapi juga simbol kemewahan dan prestise pabrikan Britania Raya itu. Logo ini sangat dicari di kalangan kolektor mobil klasik, pecinta motor, hingga penggemar mobil buatan Inggris.
Secara resmi, logo Bentley menampilkan satu set sayap perak di bagian kiri dan kanan yang dirancang mirip lencana pilot, dengan huruf ‘B’ terpampang di tengahnya. Makna sayap pada logo tersebut merupakan simbol dari ‘langit’. Sebelum membuat mobil, perusahaan terlibat dalam pembuatan mesin pesawat untuk Perang Dunia Pertama. Arti huruf ‘B’ sudah jelas mencirikan Bentley, namun yang membuat logo ini menarik adalah keserbagunaannya.
Awal Menggunakan Lambang Sayap
Ketika perusahaan pertama kali menggunakan lambang bersayap, warna dan jumlah bulu yang digunakan bervariasi berdasarkan versi mobilnya. Untuk mobil antik memiliki 14 bulu di kanan dan 13 di kiri, sedangkan mobil-mobil derby memiliki 11 dan 10.
Yang menjadikan logo Bentley begitu spesial karena tak mengalami banyak perubahan seiring waktu. Versi pertama logo dibuat pada 1919 dan tetap konsisten sejak saat itu. Sayap pada logo Bentley telah ada sejak pabrikan ini mulai membuat mobil. Satu-satunya yang berubah pada lambang ini adalah jumlah bulu sayap yang mengelilingi huruf ‘B’.
Logo Bentley mungkin terlihat lebih rumit dibandingkan logo dari perusahaan lain. Namun, itu menjadi bukti sifat artistik dan kreativitas perusahaan. Di saat merek-merek lain menyederhanakan dan memodernisasi logo mereka, logo Bentley menjadi warisan tersendiri. Bahkan, font huruf ‘B’ pada logo sama dengan 100 tahun yang lalu. Kendati jumlah bulu di setiap sayap berubah untuk setiap jenis mobil, lambang logo Bentley tetap tampil konstan di setiap kendaraan yang diproduksi oleh merek tersebut.
Seperti banyak logo yang menampilkan sayap, logo Bentley juga membangkitkan ide soal kecepatan dan euforia. Sejarah perusahaan yang sebelumnya mengembangkan pesawat juga terlihat dalam penggunaan sayap. Lambang Bentley merupakan sebuah ekspresi yang merayakan kecepatan, warisan, dan kebebasan di jalanan, tapi juga merupakan gagasan tentang kepribadian unik merek tersebut.
Baca Juga : Mobil Termahal di Dunia Yang Mencapai Harga Fantastis Rp2 Triliun!
Keputusan mengubah jumlah bulu pada sayap lambang mobil yang berbeda juga menjadi ciri khas dari Bentley, dan hal itu tidak kita temukan dari produsen mobil lainnya. Di sisi lain, font logo Bentley juga tak berubah selama lebih dari satu abad. Ini merupakan hal yang biasa dibandingkan merek-merek bersejarah lainnya. Terlebih, dalam beberapa tahun terakhir, banyak perusahaan otomotif lama yang memperbarui lambang mereka dengan mengganti font serif dengan alternatif sans serif.
Simbol Bentley merupakan bukti sejarah merek dan asal usul pabrikan otomotif asal Inggris itu. Di sisi lain, ini juga menjadi ekspresi kebebasan dan kreativitas, serta nilai-nilai yang dianut oleh sebuah perusahaan. Setiap produsen otomotif, biasanya memiliki ciri khas tertentu. Tak hanya untuk desain eksterior dan interiornya saja, mesin yang ditanam pada kendaraan juga memiliki ‘ramuan’ yang berbeda antar merek mobil.
Cara ini seperti dilakukan oleh merek Bentley. Bukan cuma kemewahan di luar dan dalam mobil saja yang ditawarkan kepada konsumennya, mesin V8 dengan kapasitas 6,75 liter juga menjadi ciri khas merek otomotif Inggris tersebut. Mesin berkapasitas besar itu pertama kali dibuat pada tahun 1959, untuk menggantikan jantung penggerak empat silinder segaris di mobil Bentley lawas. Mesin yang kerap disebut sebagai L Series engine itu disematkan pada Bentley S2.
Akhiri Produksi Mesin V
Kini, Bentley memutuskan untuk menyudahi produksi mesin V8 6.75 liter tersebut. Rencana ini diungkapkan oleh Bentley member of the board in charge with manufacturing, Peter Bosch. Dia menyatakan, mesin tersebut tak akan lagi dipakai untuk mobil baru.
“Mesin V8 6.75liter kami yang terhormat, telah mendukung Bentley selama lebih dari enam dekade. Oleh karena itu mesin ini telah mendapatkan masa pensiunnya,” ujarnya seperti dikutip dari Autoevolution, Kamis 4 Juni 2020.
Sebagai penanda berakhirnya produksi, kata Bosh, jantung penggerak ini akan disematkan dalam produk Bentley Mulsanne 6.75 Edition by Mulliner. Mobil ini hanya akan dibuat sebanyak 30 unit di dunia. “Sekarang, kami menantikan masa depan Bentley, ditenagai oleh mesin W12 yang luar biasa, atau mesin V8 4.0 liter dan V6 Hybrid sebagai awal perjalanan kami menuju elektrifikasi,” ujarnya.